Monday, November 17, 2008

Tirtayatra ke Nusa Penida


Awal bulan November 2008 IHKA Bali mengadakan acara tirtayatra ke Nusa Penida. Acara Tiratyatra ini selain bertujuan untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta, juga merupakan kelanjutan dari program IHKA Bali untuk menyumbangkan tempat sampah yang berlogo IHKA Bali ke tempat suci yang ada di Bali. Hal ini merupakan usaha kita untuk ikut menjada kebersihan pura selain untuk meningkatkan srada kita sebagai umat Hindu.

Rombongan IHKA Bali merangkat hari Sabtu dari pelabuhan Padangbai. Dengan menumpang kapal RORO NUSA JAYA ABADI yang merupana kapal ferry milik pemda Klungkung. 3 mobil Ihka bisa diakomodasi di kapal ini termasuk mobil BOX yang berisi 25 tempat sampah ukuran sedang.

Berlabuh di Nusa penida sekita jam 3 sore kita langsung bergerak ke Pura Giri Putri. Di sini kita disambut oleh Jero Mangu Ketut Darma yang ternyata adalah mantan seorang Executive Housekeeper Bali Hilton, Nusa Dua. Beliau memaparkan keberadaan pura Giri Putri Secara keseluruhan. Mengantarkan kita ke dalam Goa di mana terdapat beberapa pelinggih tempat pemujaan, termasuk pura Dewi Gangga di mana kita melukat, pembersihan dengan air suci, dan terakhir di Payogan Siwa Buda. Pengalaman tirtayatra ini membawa kta ke pengalaman spiritual yang mengesankan sekaligus merupakan usaha kita untuk lebih bersyukur atas apa yang telah kita raih, memuja kebesaran Sang Maha Pencipta. Menurunkan ego kita sebagai menusia karena apa yang ada pada diri kita sekarang hanyalah bersifat sementara. Mendekatkan diri dengan sang Maha Abadi karena pada akhirnya KepadaNYA jalah kita akan kembali.
Di pura Giri Putri ini kita menyerahkan 10 tempat sampah dan punia berupa uang tunai.
Setelah Giri Putri, perjalanan kita lanjutkan pura Dalem Ped. Di pura ini Kita juga menyerahkan 15 tempat sampah dan punia berupa uang tunai. Setelah melaksanakan persembahyangan di 4 pura yang ada kita kemudian berisirahat mekemit di wantilan karena hari sudah malam. Besok paginya pada hari minggu, pagi sekali kita menuju pelabuahan Toya Pakeh untuk mendapatkan ticket penyebrangan balik ke Bali daratan. Setelah mendapatkan ticket kemudian kita mengelilingi pulau Nusa Penida karena kapal baru akan berangkat jam 11 siang. Waktu tersisa ini kita pergunakan untum lebih menegnal pulau yang menurut pikiran kita tandus tersebut. Tetapi begitu kita mengililingi pulau ini nampak nyata nbahwa pulau Nusa Penida cukup Hijau. Pemandangannnya pun begitu menawan, terutama begitu kita sampai di puncak bukit. Nampak pemandangan laut di kejauhan yang begitu mempesona. Dari perjalana ini juga kita bisa melihat bahwa kehidupan masyarakat Nusa Penida termasuk baik dan sejahtera.

Jam 10: 30 kita telah sampai kembali di Pelabuhan untuk menyebrang kembali ke Bali darata.
Perjalan ini sangat kita nikmati dan merupakan perjalanan yang selain membawa misi sosial juga membawa misi spiritual.