Tuesday, December 23, 2008

Sumbangan tempat sampah ke Pura Khayangan Jagat


Hari Minggu 21 Desember 2008, selain ke panti asuhan IHKA Bali juga tangkil ke beberapa pura di Bali bagian timur untuk menyumbangkan tempat sampah yang berlogo IHKA Bali. Program ini merupakan program wujud dari perhatian kita kepada tempat suci terutama dalam hal sarana bagi para pengempon untuk menjaga kebersihan pura.






Pura pertama yang kita tuju adalah pura Kentel Gumi yang berlokasi di kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Pura ini merupakan satu pura Khayangan Jagat yang berfungsi sebagai pura Pusehnya pulau Bali. Keberadaan pura yang baru dipugar terlihat jelas dari bangunan pura yang nampak Indah. Yang membanggakan adalah pura ini dibangun kembali sesuai dengan aslinya dan tidak ada perubahan dari segi seni arsitektur.






Para pemangku yang bertugas hari itu menyambut kita dengan penuh perhatian dan menjelaskan keberadaan pura secara singkat. Mereka menyampaikan terima kasih atas kedatangan kita dan semua yang kita sumbangkan. Selain tempat sampah, kita juga ngaturang dana punia.






Pura berikutnya yang kita tuju adalah pura Gowa Lawah yang berlokasi di kecamatan Dawan, Klungkung. Di pura ini kita melakukan persembahyangan bersama dan menumbangkan tempat sampah yang belogo IKAH Bali.




Pura terakhir yang kita Tuju adalah pura Silayukti yang berada di Padang Bai, Karangase. Keberadaan Pura Silayukti banyak menyimpan nilai sejarah di Bali. Pasalnya, pura yang letaknya di daratan yang lebih tinggi itu merupakan tempat payogan dari Mpu Kuturan, tokoh Hindu yang berjasa menyatukan berbagai sekta di Bali. Bahkan, dari pemikiran cemerlang Mpu Kuturan hingga sekarang desa pekraman di Bali memiliki Pura Kahyangan Tiga.




Sebagai penghormatan terhadap Mpu Kuturan, di Pura Kahyangan Tiga yang ada di Bali dibangun palinggih Menjangan Sluwang yang diyakini sebagai sthana Mpu Kuturan.




Pura Silayukti sendiri terdiri dari dua pura utama yaitu Pura untuk penghormatan terhadap Mpu Kuturan dan pura Penghormatan kepada Mpu Pradah yang merupakan Mpu kakak beradik. Selain kedua palinggih agung itu masih ada palinggih lainnya seperti Taman Sari yang letaknya di bibir pantai. Lokasi Taman sendiri seperti goa dan menghadap ke laut lepas. Lokasi taman tersebut diyakini sebagai pemujaan kepada Dewa Laut bergelar Dewa Baruna.




Merupakan kebahagiaan kita bisa tangkil dan menghaturkan sembah di pura ini. Di pura ini kita juga disambut dengan hangat oleh pemangku. Beliau menguapkan terima kasih atas punia yang kita persembahkan.