Tuesday, May 29, 2007

Penghijauan Tanaman Langka

GLOBAL WARMING. Itulah sepenggal kata yang sangat sering kita dengar belakangan ini. Baik di media elektronik seperti televisi, radio, media cetak maupun dunia maya internet, dua kata ini merupakan dua kata yang paling sering disebut dan ditulis. Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena pemanasan global yang mengakibatkan pergeseran musim akibat semakin menipisnya lapisan OZON yang melindungi bumi ini sangat mengkhawatirkan semua pihak bukan hanya kalangan pemerhati lingkungan namun juga tokoh – negarawan dunia.

Berkembangnya industri, yang memang memudahkan dan memanjakan umat manusia namun di sisi lain menyebabkan menipisnya lapisan OZON yang berfungsi untuk melindungi planet kita ini dari Sinar langsung Matahari sebagai pusat tatasurya. Penipisan lapisan OZON yang menyebabkan naiknya suhu rata – rata bumi kita, oleh para ilmuwan diprediksi akan menenggelamkan beberapa kota di dunia pada tahun 2050 akibat mencairnya kutub es, sehingga kota – kota ini termasuk Jakarta akan tinggal sejarah. Begitu dasyatnya akibat yang ditimbulkan ole global warming ini sehingga organisasi dan badan tingkat dunia akan bertemu di Bali akhir tahun ini untuk membuat suatu rumusan yang memaksa para pengambil kebijakan di Negara di seluruh dunia untuk menigkatkan komitmen untuk melestarikan alam dalam setiap kebijakan di negaranya. Konvensi terbesar yang pernah ada di Indonesia dan terbesar kedua sepanjang sejarah dunia ini akan dihadiri oleh 10,000 orang peserta dari seluruh belahan dunia.

Sebagai wujud dari keperdulian IHKA Bali dalam menyikapi fenomena alam ini maka pada tanggal 3 Mei 2007 IHKA Bali mengadakan penghijauan dengan menitikberatkan pada penanaman tanaman langka. Gerakan penghijauan ini dilaksanakan di Pura Agung Dalem Tampuagan yang berlokasi di desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli
Pura ini diempon oleh tiga banjar yang merupakan pura Dalem yang sangat tua dan terkesan sangat kuno. Ini bisa dilihat dari keberadaan bangunan pelinggih yang sangat tua dengan ukiran yang sangat klasik.

Tanaman yang ditanam adalah tanaman langka yang biasanya dibutuhkan dalam upacara keagamaan di Bali seperti Kelapa Surya, Kelapa Gading, Majagau, Nagasari dan lain – lain. Selain sebagai usaha dalam pelestarian lingkungan, penghijauan ini juga merupakan sarana pendidikan bagi generasi muda untuk lebih mengenal tanaman yang dipergunakan dalam upacara agama Hindu. Selain itu dalam jangka panjang Krama Bali akan lebih mudah dalam mendapatkan tanaman perlengkapan upacara yang sekarang ini agak langka keberadaannya.

Dalam acara penghijauan ini IHKA Bali menyumbang sebanyak 100 bibit yang diterima oleh prajuru Pura. Warga pengempon melaui para prajuru mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan organisasi kita dalam usaha pelestarian tanaman langka ini. Mereka semua berjanji akan merawat tanaman tersebut karena sangat dibutuhkan dalam setiap penyelenggaraan upacara di masa yang akan datang.

Dari IHKA sendiri yang hadir mencapai 50 orang. Semua peserta berkumpul di parkir Sanur Paradize Plaza dan berangkat bersama ke Bangli. Selain sebagai gerakan social yang berusaha menjalankan ajaran adiluhung Tri Hita Karana dalam hal meningkatkan keselarasan antara umat manusia dengan alam semesta, acara penghijauan ini juga menjadi ajang saling mengenal bagi anggota atau melepas kangen bagi anggota yang pernah bekerja bersama di satu property namun sekarang sudah berpisah karena bekerja di property yang berbeda. Hal ini menambah keakraban bagi kita semua yang bergelut dalam bidang pekerjaan yang sama.

Pengurus IHKA Bali mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua anggota yang mengirimkan perwakilannya untuk mendukung terlaksananya gerakan penghijauan ini. Tanpa dukungan dari anggota maka acara yang sangat bermanfaat dalam jangka panjang ini tidak akan bisa kita wujudkan dengan baik.



Mari bersama kita berbuat sesuatu yang bisa kita buat untuk bumi kita, bumi pertiwi dimana kita berpijak, dari mana kita meneguk air, dari mana kita menghirup udara kehidupan dan mendapatkan segalanya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home